Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

PENGGENAPAN FIRMAN

Gambar
Hari Senin Biasa Pekan XVII , 31 Juli 2017 Pw. S. Ignasius dari Loyola, Imam Bacaan: Kel 32:15-24.30-34; Mzm 106:19-20.21-22.23; Mat 13:31-35 “ Semuanya itu disampaikan Yesus kepada orang banyak dalam perumpamaan, dan tanpa perumpamaan suatupun tidak disampaikan-Nya kepada mereka, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulut-Ku mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan ”(Mat 13:34-25) Sering kali kita mendengarkan Yesus mengajar dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan. Mungkin kita bertanya, “Mengapa demikian?” Pada hari ini kita dapat menemukan jawabannya di dalam bacaan Injil. Dalam bacaan Injil dikatakan bahwa Yesus menyampaikan pengajaran-pengajaran-Nya dengan menggunakan perumpamaan-perumpamaan agar tergenapilah firman yang telah disampaikan oleh para nabi sebelum Yesus. Di sini kita dapat melihat bahwa Yesus merupakan penggenapan dari apa yang telah dikatakan oleh para nabi sejak

MENINGGALKAN SEGALA DEMI MEMPEROLEH SEGALANYA

Gambar
Hari Minggu Biasa Pekan XVII , 30 Juli 2017 Bacaan: 1Raj 3:5.7-12; Mzm 119:57.72.76-77.127-128.129-130; Rm 8:28-30; Mat 13:44-46 "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu ” ( Mat 13:44 )   Perumpamaan tentang Kerajaan Surga yang diberikan Yesus kepada kita pada hari ini amatlah menarik. Kerajaan Surga diumpamakan seperti seorang yang menjual segala miliknya demi memperoleh harta terpendam di ladang yang ditemukannya. Dan, perumpamaan yang lain adalah seorang pedagang yang menjual segala miliknya demi memperoleh mutiara yang berharga. Tindakan orang yang meninggalkan segalanya demi memperoleh yang segala ini adalah suatu tindakan iman. Tanpa iman yang besar, maka tidaklah mungkin seseorang mau melepaskan segala miliknya demi memperoleh yang segalanya. Hal ini pula yang diajarkan oleh S. Yohanes dari Salib kepa

KEHIDUPAN DOA YANG MENDALAM

Gambar
Minggu Biasa Pekan XVI, Hari  Sabtu, 29 Juli 2017 Peringatan wajib Santa Marta Kel 24:3-8 atau 1Yoh 4:7-16; Yoh 11:19-27 atau Luk 10:38-42 “Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah”. (Yoh 11:21) Santa Marta dan Maria yang kita peringati hari ini merupakan simbol dari dua bentuk pelayanan dalam Gereja, yaitu pelayanan aktif (melayani secara langsung di lapangan) yang dilambangkan dengan Marta dan pelayanan kontemplatif (melayani di dalam doa dan tapa) yang dilambangkan dengan Maria. Di dalam tubuh Gereja, kedua pelayanan ini sangatlah penting dan saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Tidak ada yang lebih tinggi atau yang lebih hebat karena keduanya sama-sama diperlukan di dalam Gereja. Meskipun dua bentuk pelayanan ini berbeda, namun ada satu hal yang hendaknya sama-sama dimiliki oleh keduanya, yaitu  kehidupan doa yang mendalam . Kehidupan doa adalah suatu hal mendasar yang harus dimiliki oleh semua pela

BERBAHAGIALAH

Gambar
Hari rabu Minggu biasa pekan XVII, 26 Juli 2017 Pw S. Yoakim dan S. Ana, Orangtua SP Maria Bacaan: Sir.44:1,10-15; Mzm.132:11,13-14,17-18; Mat.13:16-17.   “Berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena mendengar”.(Mat 13:16)          Pada ayat-ayat awal bacaan Injil Matius bab 13, diceritakan bahwa Orang banyak datang berbondong-bondong kepada Yesus untuk mendengarkan Dia.  Tentunya orang banyak itu sudah mendengar dan melihat sedikit banyak karya yang di lakukan Yesus sehingga mereka pun datang kepadaNya.       Yesus menyebut murid-muridNya berbahagia karena mereka di beri kesempatan indah untuk hidup, tinggal dan melayani bersama Yesus, mereka berada dekat dan selalu melihat dan mendengarkan Yesus. Yesus menaburkan benih sabdaNya kepada kita melalui bacaan kita suci yang kita renungkan. Mari kitapun mau menjadi orang yang berbahagia karena dengan meresapkan sabdaNya kita diberi kesempatan indah untuk berada bersama Yesus. Sr. Joanesa, P.Karm

PERMOHONAN

Gambar
Hari Selasa Biasa Pekan XVII , 25 Juli 2017 Pesta S. Yakobus, Rasul Bacaan: 2Kor.4:7-15;Mzm.1261-2ab,2cd-3,4-5,6;Mat.20;20-28. “Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu” (Mat 20:21b) Dalam bacaan Injil yang kita baca hari ini, kita melihat bahwa ibu Yakobus dan Yohanes meminta kepada Yesus tempat terhormat kepada kedua puteranya.  Ibu Yakobus dan Yohanes tahu, kepada siapa dia meminta yaitu pada Yesus, sehingga tanpa ragu ia meminta. Ternyata permohonan yang diminta belum sesuai dengan kehendak Tuhan karena walaupun kelihatan apa yang di minta adalah baik tapi masih bercampur kepentingan pribadi, motivasinya belum murni.  Apa permintaan anda hari ini pada Tuhan?  Mintalah agar Roh Kudus mengajarkan anda untuk meminta apa yang di butuhkan sesuai kehendak Tuhan dan agar dapat menlaksanakannya dengan setia dan sukacita.                                

PERTOBATAN HATI MENGUATKAN DAN MEMPERDALAM IMAN

Gambar
Minggu Biasa Pekan XVI, Hari Senin, 24 Juli 2017 Bacaan: Kel 14:5-8; Mat 12:38-42 “ Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda   h    dari pada-Mu. " Tetapi jawab-Nya kepada mereka:  "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus . ” (Mat 12:38-39) Dalam kehidupan orang beriman sering juga meminta tanda dari Tuhan. Ada banyak alasan yang diajukkan. Mungkin supaya lebih percaya. Mungkin juga supaya serius mengikuti Yesus, dll. Boleh atau tidak kita meminta tanda? Dalam injil hari ini kita mendengar Yesus mengecam orang-orang Farisi yang meminta tanda kepada-Nya. Reaksi Yesus cukup keras. Mereka dianggap sebagai angkatan yang jahat. Yesus meminta mereka untuk mereflekasikan pengalaman Yunus terhadap orang-orang Niniwe. Pada saat orang-orang Niniwe bertobat Allah menahan murka-Nya. Tanda itu sudah

PERUMPAMAAN LALANG DAN GANDUM

Gambar
Minggu Biasa Pekan XVI, Hari Minggu 23 Juli 2017 Bacaan: Kebj. 12:13.16-19; Rm 8: 26-27; Mat 13:24-43   “ Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya:  "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama  l   orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya” (Mat 13:24) Perumpamaan ini menggambarkan bahwa antara Kebaikan dan kejahatan bertumbuh bersama-sama. Dalam kisah tadi Yesus berbicara kepada para murid-Nya tentang kedua hal itu. Melalui gambaran tersebut Yesus mengingatkan para pengikut-Nya.  Mereka harus setia pada Yesus dalam keadaan apa pun, terutama ketika berhadapan dengan kejahatan. Karena pada akhirnya semuanya akan diadili oleh Yesus yang sama. Lukisannya ialah gandum pasti menghasilkan buah sedangkan lalang tidak. Apa makna dari perumpamaan ini? Salah satu maknanya ialah kebaikan, berkat dan rahmat Allah berjalan bersama dengan aneka kejahatan. Akan tetapi, para pengikut Yesus tidak perlu takut. Yesus telah mengalahkan kejahatan. Melalui

PENGALAMAN CINTA TUHAN

Gambar
Minggu Biasa Pekan XV Hari Sabtu, 22 Juli 2017 Pesta St. Maria Magdalena Bacaan: Kid 3:1-4a; Yoh 20:1. 11-18.     “ Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid:  "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya” Yoh 20:18           Pesta ini sungguh istimewa. Keistimewaannya terletak pada pengalaman cinta Tuhan Yesus pada Maria Magdalena. Wanita ini sebelum berjumpa dengan Yesus mengalami masa kelam hidupnya. Dia pendosa berat bahkan meresahkan. Mengejutkan, suatu ketika orang Farisi membawa dia kepada Yesus dan meminta pendapat-Nya. Mengejutkan jawaban Yesus; siapa yang tidak berdosa diantara kamu, lemparlah wanita ini. Mereka sadar, lalu kabur. Kabur karena mereka juga berdosa. Sungguh menyejukkan sikap Yesus. Pada saat berjumpa dengan wanita itu, Yesus mengingatkan dia untuk pergi dan jangan berbuat dosa lagi. Dia harus bertobat. Sungguh mengagumkan. Dia berubah dan mengalami cinta Yesus yang begitu dal

Share eKarel Aplication.apk - 10 MB

Share eKarel Aplication.apk - 10 MB

YANG KUKEHENDAKI IALAH BELAS KASIHAN DAN BUKAN PERSEMBAHAN

Gambar
Minggu Biasa Pekan XV Hari Jumat, 21 Juli  2017 Bacaan: Kel 11:10-12:14; Mat 12:1-8 “ Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah ” (Mat 12:7)           Suatu ketika orang Farisi melihat murid-murid Yesus melakukan sesuatu pada hari sabat. Mereka bertanya kepada Yesus, mengapa murid-murid - Mu melakukan sesuatu pada hari sabat? Untuk menanggapi pertanyaan mereka, Yesus mengambil suatu pengalaman konkret yang dilakukan oleh Daud. Daud mengambil roti sajian untuk dimakan para pengikutnya yang lapar. Roti itu tidak boleh dimakan oleh siapa pun, kecuali oleh imam. Daud bertindak demikian karena kasihnya kepada mereka. Hukum dibuat untuk melayani manusia bukan menindas manusia.            Kepada orang Farisi Yesus menegaskan supaya mereka memiliki hati penuh kasih terhadap sesama manusia. Dalam keadaan apapun martabat manusia harus diutamakan. Mengapa? Kare

KEHENDAK ALLAH DAN SYUKUR

Gambar
Hari Rabu Pekan Biasa XV, 19 Juli 2017 Kel. 3:1-6. 9-12; Mzm. 103:1-2. 3-4. 6-7; Mat. 11:25-27 “Aku bersyukur kepada-Mu, ya bapa, Tuhan langit dan bumi! Sebab semuanya itu Kau sembunyikan bagi orang bijak dan pandai, tetapi Kau nyatakan kepada orang kecil.”  (Mat. 11:25)           Didalam masyarakat kita, kegagalan dalam suatu pencapaian prestasi tertentu seringkali dikaitkan dengan keburukan, kemalangan dan bahkan malapetakan. Hal itu berlaku dalam dunia bisnis, pendidikan atau hubungan sosial. Orang sulit melihat hal-hal yang positif dibalik setiap kejadian itu. Maka muncullah kekecewaan, kepahitan, prasangka buruk dan mencari “Kambing Hitam” untuk membenarkan diri. Alih-alih keluar dari situasi ini, justru orang digiring kepada sikap keputusasaan.           Dalam doa-Nya, terlihat jelas Tuhan Yesus mengalami kegagalan mempertobatkan orang bijak dan pandai. Tetapi mengapa Tuhan Yesus justru bersyukur akan hal ini? Bukan karena masalah suka atau tidak suka dengan ka

MENJADI TANAH YANG SUBUR

Gambar
Hari Minggu Pekan Biasa XV , 16 Juli 2017 Yes.50:10-11,Rm. 8:18-23, Mat.13:1-23 “...siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan...” (Mat 13:12 ) Umat beriman yang terkasih!           Apakah dengan dibaptis menjadi orang katolik sudah cukup? Mari kita menjawab pertanyaan ini berdasarkan sabda Tuhan hari ini. Sabda Tuhan pada Minggu Biasa XV menampilkan bagaimana menjadi murid Kristus yang sejati. Perumpamaan tentang seorang Penabur dalam Matius 13:1-23 sangat indah. Ceritanya mudah dimengerti karena disertai dengan penjelasannya. Tuhan Yesus menghendaki agar setiap pengikut-Nya (orang Katolik zaman ini) tidak hanya sebatas pengakuan secara hukum tentang agamanya melainkan harus lebih jauh lagi. Menjadi orang katolik dituntut untuk sampai pada pengalaman akan Allah yang hidup. Seperti apa? Pengalaman akan Allah yang hidup nyata dalam kesaksian hidup yang selaras dengan firman Allah.           Agar semuanya bisa terwujud maka setiap um

JANGALAH KAMU TAKUT TERHADAP MEREKA

Gambar
Hari Sabtu Pekan Biasa XIV , 15 Juli 2017 BcE 49:29-32; 50:15-26a; Mzm 105:1-2, 3-4, 6-7, Mat 10:24-33 Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa (Mat 10:28)           Selama murid Yesus masih takut kepada orang, yang dapat membunuh tubuh, ia belum percaya penuh kepada Dia, yang berkuasa atas segala, melebihi segala, satu-satunya yang ditakuti karena kuasa - Nya kekal.           Seorang murid Kristus tidak perlu mengharapkan perlakukan lebih baik daripada Tuhan dan gurunya. Kesaksian bisa jadi harus dibayar dengan nyawa, tetapi murid yang dia makan menghadapi Dia, yang “kuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka” (ayat 28). Pilihan yang ditawarkan oleh Yesus itu jelas; menjadi saksi - Nya dan sanggup menerima nasib seperti Dia, atau menjadi “saksi bisu” dengan perhitungan yang akan diminta daripada kita.