PERTOBATAN HATI MENGUATKAN DAN MEMPERDALAM IMAN

Minggu Biasa Pekan XVI, Hari Senin, 24 Juli 2017
Bacaan: Kel 14:5-8; Mat 12:38-42



Pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda h  dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat 12:38-39)

Dalam kehidupan orang beriman sering juga meminta tanda dari Tuhan. Ada banyak alasan yang diajukkan. Mungkin supaya lebih percaya. Mungkin juga supaya serius mengikuti Yesus, dll. Boleh atau tidak kita meminta tanda? Dalam injil hari ini kita mendengar Yesus mengecam orang-orang Farisi yang meminta tanda kepada-Nya. Reaksi Yesus cukup keras. Mereka dianggap sebagai angkatan yang jahat. Yesus meminta mereka untuk mereflekasikan pengalaman Yunus terhadap orang-orang Niniwe. Pada saat orang-orang Niniwe bertobat Allah menahan murka-Nya. Tanda itu sudah cukup!
Yesus meminta mereka untuk merubah cara berpikir dan cara beriman. Iman sesungguhnya didasarkan pada pertobatan lahir dan batin. Penyucian hati dan pikiran, itulah pertobatan yang dikehendaki Tuhan. Sebab dari hati timbul segala rancangan kejahatan. Iman yang hidup lahir dari batin yang jernih dan bersih dari segala luka, dosa dan kelemahan. Dengan percaya pada Yesus kita disembuhkan.
 “Berbahagialah mereka tidak melihat namun percaya” (Yoh 20:29b). Keselamatan terjadi karena kita sungguh-sungguh percaya pada Yesus Kristus Tuhan dan sahabat kita yang amat baik.



Oleh: Rm. Patrisius, CSE