YANG KUKEHENDAKI IALAH BELAS KASIHAN DAN BUKAN PERSEMBAHAN

Minggu Biasa Pekan XV Hari Jumat, 21 Juli  2017
Bacaan: Kel 11:10-12:14; Mat 12:1-8



Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah” (Mat 12:7)

          Suatu ketika orang Farisi melihat murid-murid Yesus melakukan sesuatu pada hari sabat. Mereka bertanya kepada Yesus, mengapa murid-murid-Mu melakukan sesuatu pada hari sabat? Untuk menanggapi pertanyaan mereka, Yesus mengambil suatu pengalaman konkret yang dilakukan oleh Daud. Daud mengambil roti sajian untuk dimakan para pengikutnya yang lapar. Roti itu tidak boleh dimakan oleh siapa pun, kecuali oleh imam. Daud bertindak demikian karena kasihnya kepada mereka. Hukum dibuat untuk melayani manusia bukan menindas manusia. 

          Kepada orang Farisi Yesus menegaskan supaya mereka memiliki hati penuh kasih terhadap sesama manusia. Dalam keadaan apapun martabat manusia harus diutamakan. Mengapa? Karena hokum dibuat untuk melayani manusia supaya manusia hidup lebih teratur. Selain itu, martabat manusia jauh lebih berharga dari pada aturan. Demikian halnya, dengan kita sebagai orang beriman. Kita perlu memohon Roh Kebijaksanaan dalam menerapkan aturan supaya aturan tersebut membantu manusia dan menumbuhkan semangat belas kasihan terhadap sesama.



Oleh: Rm. Patrisius, CSE