PERUMPAMAAN LALANG DAN GANDUM

Minggu Biasa Pekan XVI, Hari Minggu 23 Juli 2017
Bacaan: Kebj. 12:13.16-19; Rm 8: 26-27; Mat 13:24-43


 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama l  orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya” (Mat 13:24)

Perumpamaan ini menggambarkan bahwa antara Kebaikan dan kejahatan bertumbuh bersama-sama. Dalam kisah tadi Yesus berbicara kepada para murid-Nya tentang kedua hal itu. Melalui gambaran tersebut Yesus mengingatkan para pengikut-Nya.  Mereka harus setia pada Yesus dalam keadaan apa pun, terutama ketika berhadapan dengan kejahatan. Karena pada akhirnya semuanya akan diadili oleh Yesus yang sama. Lukisannya ialah gandum pasti menghasilkan buah sedangkan lalang tidak. Apa makna dari perumpamaan ini?
Salah satu maknanya ialah kebaikan, berkat dan rahmat Allah berjalan bersama dengan aneka kejahatan. Akan tetapi, para pengikut Yesus tidak perlu takut. Yesus telah mengalahkan kejahatan. Melalui aneka kejahatan kita harus semakin menyelami lebih dalam lagi relasi kita dengan Yesus. Kita harus sungguh-sungguh mengandalkan Dia dalam segalnya. Konkretnya kita perlu belajar untuk mendalami iman kita akan Yesus dan menjalin relasi pribadi dalam doa. Sesungguhnya, pada saat kita menjalani hal ini kekuatan Roh Kudus atau Roh Kristus mengalir dalam diri kita. St. Paulus berkata:”Roh membantu kita dalam kelemahan kita. Sebab kita tidak tahu bagaimana seharusnya berdoa. Tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan” (Rm 8:26). Artinya agar kita setiapada Kristus hidup kita pun perlu dibaharui dalam kuasa Roh Kudus. Roh Kudus yang menyegarkan dan menyemangati kita menjadi murid yesus. Marilah kita bersahabat dengan Dia. Dialah Penolong yang lain yang diutus Yesus untuk kita. Inilah keberanian kita untuk berdiri dan hidup di dunia ini, Roh Kudus memampukan kita. Alleluya!



Oleh: Rm. Patrisius, CSE