Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Maria Ibu Kita (bagian 1)

Gambar

"TUAN, AKU TIDAK LAYAK MENERIMA TUAN DI DALAM RUMAHKU, KATAKAN SAJA SEPATAH KATA, MAKA HAMBAKU ITU AKAN SEMBUH"

Gambar
Hari Sabtu Pekan Biasa XIII, 1 Juli 2017 Kej. 18:1-5 ; Mzm. MT Luk 1:46-50,53 ; Mat 8: 5-17 Tetapi jawab perwira itu kepadaNya :”Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh “. (Mat 8:8 )           Salah satu  pelayanan  Yesus Dalam pewartaan Kerajaan Allah adalah menyembuhkan berbagai macam penyakit fisik. Dalam bacaan Injil hari ini Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira di Kapernaum.dan juga menyembuhkan ibu mertua Petrus dan orang orang lain yang terserang berbagai macam penyakit.           Hal yang menarik dari kisah penyembuhan hamba perwira  Kapernaum  yaitu iman dari perwira. Meski perwira itu bukan seorang Israel yang merupakan bangsa pilihan Allah, ia memiliki iman yang kuat. Hal ini dipuji Yesus, dan Dia berkata, “Sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai  pada seorangpun diantara orang Israel. Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya!” Dan pada saat itu sembu

MENGULURKAN TANGAN

Gambar
Hari Jumat Pekan Biasa XII, 30 juni 2017 P.fak Para Martir di Roma Bacaan I Kej 17:1, 9-10, 15-22;  Mzm 128:1-5;  Mat 8:1-4 MENGULURKAN TANGAN Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata.” Aku mau, jadilah engkau tahir. “ Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya  ( Mat 8:3)           Menikmati kehidupan dalam posisi yang baik, serba ada dan berkecukupan, serta dalam kondusif tubuh yang sehat dan baik adalah hal yang menyenangkan dan yang harus kita syukuri setiap hari, atas anugrah yang diberikan Tuhan kepada kita. Namun sebagai orang Kristen (yang percaya kepada Tuhan Yesus), kita harus berani meninggalkan kesenagan-kesenagan dan kenikmatan-kenikmatan kita itu.           Setelah Yesus berdoa diatas bukit, menikmati kebersamaan denga bapa-Nya,membangun relasi,komunikasi yang intim dengan bapa-Nya, tentu saat itu adalah saat yang paling menyenangkan dan sangat membahagiakan. Namun sesuai dengan tugas perutusan,Yesus taat pa
CHATTING DGN TUHAN TUHAN : Kamu memanggilKu ? AKU: Memanggilmu? Tidak.. Ini siapa ya? TUHAN : Ini TUHAN. Aku mendengar doamu. Jadi Aku ingin berbincang-bincang denganmu. AKU: Ya, saya memang sering berdoa, hanya agar saya merasa lebih baik.Tapi sekarang saya sedang sibuk, sangat sibuk. TUHAN : Sedang sibuk apa? Semut juga sibuk. AKU: Nggak tau ya. Yang pasti saya tidak punya waktu luang sedikitpun.Hidup jadi seperti diburu-buru. Setiap waktu telah menjadi waktu sibuk. TUHAN : Benar sekali. Aktifitas memberimu kesibukan. Tapi Produktifitas memberimu hasil. Aktifitas memakan waktu, Produktifitas membebaskan waktu. AKU: Saya mengerti itu. Tapi saya tetap tidak dapat menghidarinya. Sebenarnya, saya tidak mengharapkan Tuhan mengajakku chatting seperti ini. TUHAN : Aku ingin memecahkan masalahmu dengan waktu, dengan memberimu beberapa petunjuk. Di era internet ini, Aku ingin menggunakan medium yang lebih nyaman untukmu daripada mimpi, misalnya. AKU: OKE,

IMAN DAN KEPERCAYAAN

Gambar
Aplikasi Anroid untuk Video-Video Pengarahan Rm Yohanes Indrakusuma, CSE dan Video Homili hari Minggu Rm CSE di Lembah Karmel https://www.mediafire.com/?ppxl7e6h1ocpq1e (LK Cikanyere) https://www.mediafire.com/?yy3qqqy43kdnrag  (eKarmel Eliana)

KARMEL ELIANA

SPIRITUALITAS KARMEL ELIANA A.     Dalam Semangat Nabi Elia Dalam tradisi bapa Gereja, baik Timur maupun Barat, Bapa nabi Elia selalu dipandang sebagai teladan para pertapa. Demikian juga dengan sejarah Karmel, sejak semula nabi Elia dipandang sebagai penggerak dan penjiwanya dan karenanya dia dipandang sebagai “bapa dan pemimpin para Karmelit.” [1] Elia meninggalkan segala-galanya dan memilih hidup dalam kesunyian dan keheningan Gunung Karmel sebagai seorang pertapa. Elia merupakan seorang insan Allah, yang hidup hanya bagi Allah. Karena persatuannya yang mendalam dengan Allah, ia mampu melakukan pekerjaan-pekerjaan Allah melalui doa permohonannya. Elia membangkitkan anak janda di Sarfat yang meninggal (bdk. 1Raj 17:7-24). Tuhan menurunkan hujan bagi Israel yang sedang mengalami kemarau selama tiga setengah tahun karena doa Elia (bdk. 1Raj 18:43-45). Allah menurunkan api dari langit dan membakar habis korban bakaran serta membunuh empat ratus lima puluh nabi baal karena iman Elia