INDAHNYA MELAYANI TUHAN

Rabu, 12 Juli 2017
Kej. 41:55-57; 42:5-7a,17-24a; Mzm. 33:2-3,10-11,18-19; Mat. 10:1-7



Hari ini dalam bacaan injil,Yesus menampilkan sebuah kisah tentang perutusan yang diawali dari sebuah panggilan. Panggilan berarti sebuah ajakan untuk mendengar, ajakan untuk datang mendekat,sebuah ajakan untuk berdiri atau duduk di dekat orang yang memanggil. Panggilan akan menjadi sia-sia bila orang yang dipanggil itu tidak mendengar atau mendengar namun tidak menanggapi.
Ketika Yesus memanggil murid-murid-Nya, mereka datang mendekati Yesus dan membangun relasi keakraban. Relasi ini terjadi karena kepekaan orang yang mendengar. Mereka gembira dan bahagia karena keakraban bersama Yesus. Sebuah panggilan kadang begitu keras dan kadang begitu lembut. Untuk hal ini dibutuhkan kepekaan untuk mendengar. Bukan hanya telinga tetapi juga hati yang peka.
Setelah mereka mengalami kegembiraan  dan kebahagiaan bersama Yesus secara pribadi, pengalaman itu perlu dibagikan dan harus diberitakan. Yesus mengutus para murid-nya untuk mewartakan kegembiraan, mewartakan kabar keselamatan bukan kabar tentang diri  sendiri. Kehadirannya memancarkan kasih Allah,  membawa berkat dan damai bukan memecah belah. Karena itu penting rendah hati dan rela melayani. “Kamu menerima secara cuma-cuma, berikanlah itu secara cuma-cuma kepada setiap mereka yang dilayani.

Terima kasih Yesus, Engkau telah memanggilku untuk mewartakan kabar kegembiraan dan keselamatan,  bantulah aku dengan rahmat-Mu agar dalam pelayananku mampu menyenangkan hati-Mu. Amin 

Oleh: Sr. Virgo, P.Karm